PPKn

Pertanyaan

Jelaskan mengenai organisasi NU pada masa Kebangkitan Nasional

2 Jawaban



  • Kebangkitan Nasional perlu diarahkan pada tantangan-tantangan yang terkait nasionalisme. Semangat inilah yang terus dijaga oleh Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi sosial kegamaan (jam’iyyah diniyyah ijtima’iyah) terbesar di Indonesia bahkan pada level dunia dengan terus memberdayakan generasi muda melalui wadah pelajar maupun pemuda. Di titik inilah perjuangan NU hingga kini tidak hanya bergerak sebagai organisasi keagamaan, melainkan memperkuat basis sosial kemasyarakatan sehingga tercipta bangsa dan negara yang kokoh seperti yang telah dilakukan oleh para ulama pendirinya. semoga membantu
  • Pertama kali NU terjun pada politik praktis pada saat menyatakan memisahkan diri dengan Masyumi pada tahun 1952 dan kemudian mengikuti pemilu 1955. NU cukup berhasil dengan meraih 45 kursi DPR dan 91 kursi Konstituante. Pada masa Demokrasi Terpimpin NU dikenal sebagai partai yang mendukung Soekarno, dan bergabung dalam NASAKOM (Nasionalis, Agama, Komunis) Nasionalis diwakili Partai Nasional Indonesia (PNI) Agama Partai Nahdhatul Ulama dan Partai Komunis Indonesia (PKI).

    NU kemudian menggabungkan diri dengan Partai Persatuan Pembangunan pada tanggal 5 Januari 1973 atas desakan penguasa orde baru. Mengikuti pemilu 1977 dan 1982 bersama PPP. Pada muktamar NU di Situbondo, NU menyatakan diri untuk 'Kembali ke Khittah 1926' yaitu untuk tidak berpolitik praktis lagi.

    Namun setelah reformasi 1998, muncul partai-partai yang mengatasnamakan NU. Yang terpenting adalah Partai Kebangkitan Bangsa yang dideklarasikan oleh Abdurrahman Wahid. Pada pemilu 1999 PKB memperoleh 51 kursi DPR dan bahkan bisa mengantarkan Abdurrahman Wahid sebagai Presiden RI. Pada pemilu 2004, PKB memperoleh 52 kursi DPR.

Pertanyaan Lainnya