IPS

Pertanyaan

Buatlah sebuah ringkasan mengenai perlawanan rakyat indonesia terhadap Belanda di beberapa wilayah!

1 Jawaban

  • Belanda menjajah bangsa Indonesia lebih dari 300 tahun. Penjajahan Belanda membuat rakyat Indonesia menderita. Sehingga memicu perlawanan di beberapa daerah di Indonesia. Berikut ini 3 sejarah singkat perlawanan rakyat Indonesia dalam melawan penjajah Belanda yang dipimpin oleh:

    1. Pangeran Diponegoro
    2. Sultan Hasanudin
    3. Sultan Ageng Tirtayasa

    Pembahasan

    Penjajahan Belanda menimbulkan penderitaan dan menginjak-injak martabat rakyat Indonesia. Sehingga keinginan Belanda untuk menjarah hasil bumi Indonesia penuh dengan perlawanan rakyat Indonesia. Beberapa tokoh di daerah dengan gagah berani mengangkat senjata melawan Belanda meskipun mereka mengetahui persenjataan Belanda jauh lebih canggih.

    Sejarah Singkat Perlawanan Rakyat Indonesia dalam Melawan Penjajah Belanda

    Rakyat Indonesia sudah melakukan perlawanan terhadap Belanda jauh sebelum Indonesia merdeka. Waktu itu setiap perlawanan masih bersifat kedaerahan. Belum ada perlawanan yang dilakukan bersama-sama seluruh rakyat Indonesia. Sehingga setiap perlawanan dapat dikalahkan oleh Belanda. Berikut ini beberapa sejarah singkat perlawanan rakyat Indonesia melawan penjajahan Belanda:

    1. Pangeran Diponegoro. Perlawanan yang dipimpin oleh Pangeran Diponegoro disebut perang Jawa atau the Java War. Hal ini disebabkan karena area medan pertempuran hampir meliputi seluruh pulau Jawa. Perang Jawa berlangsung selama 5 tahun, yaitu dari tahun 1825 sampai tahun 1830. Penyebab utama dari perang Jawa ada dua, yaitu Belanda ikut campur urusan kerajaan Mataram Yogyakarta dan proyek jalan Belanda yang melewati makam-makam raja Jogja tanpa mendapatkan persetujuan dari Keraton Jogja. Perang Jawa yang dipimpin Pangeran Diponegoro membuat Belanda mengalami kerugian yang sangat besar. Perang Jawa akhirnya berhenti karena Belanda menggunakan cara yang licik dalam menangkap Pangeran Diponegoro. Pangeran Diponegoro ditangkap ketika sedang melakukan perundingan dengan Belanda. Padahal menurut hukum perang Internasional, siapapun yang sedang melakukan perundingan tidak boleh ditangkap dengan alasan apapun.
    2. Perlawanan Sultan Hasanudin. Perang Melawan Belanda juga terjadi di Kerajaan Gowa di daerah Sulawesi Selatan. Sultan Hasanudin naik tahta menjadi raja Gowa ketika Belanda dan VOC sedang melebarkan kekuasaannya ke Indonesia Timur. Pada waktu itu Kerajaan Gowa merupakan kerajaan terbesar di Indonesia Timur. Rakyat Gowa dapat hidup makmur. Salah satu yang menyebabkan rakyat Gowa hidup makmur karena mereka dapat berdagang dengan bangsa-bagsa di seluruh dunia. Kehadiran VOC yang ingin menguasai Indonesia Timur tentu ditentang oleh Sultan Hasanudin. Akibatnya meletuslah perangan antara Kerajaan Gowa dengan penjajah Belanda pada 21 Desember 1666. Belanda sempat kewalahan melawan kekuatan Sultan Hasanudin. Hal ini disebabkan Sultan Hasanudin dapat menyatukan kerajaan-kerajaan di sekitar Kerajaan Gowa untuk ikut melawan Belanda. Namun karena kekuatan dan persenjataan Belanda lebih unggul, akhirnya Sultan Hasanudin dapat dikalahkan di benteng terakhirnya pada tahun 1668.
    3. Sultan Ageng Tirtayasa. Beliau adalah Raja Banten yang sanggup membawa kerajaan Banten ke puncak kejayaanya. Prestasi beliau meliputi berbagai macam bidang. Dalam bidang ekonomi beliau sanggup mensejahterakan rakyatnya melalui sektor pertanian dan pembangunan pelabuhan Banten menjadi pelabuhan Internasional yang hebat. Pada sektor pendidikan dan agama, beliau mendirikan banyak pesantren yang digunakan untuk pendidikan rakyat Banten agar memiliki pendidikan dan pengetahuan agama yang bagus. Perlawanan Sultan Ageng Tirtayasa kepada Belanda disebabkan karena Belanda ingin menguasai Pelabuhan Banten dan memonopoli hasil perdagangan di seluruh Banten. Rakyat Banten dipaksa menjual hasil pertanian ke pada VOC dengan harga yang jauh dibawah pasaran. Perlawanan Sultan Ageng Tirtayasa sempat membuat Belanda kewalahan. Sultan Ageng Tirtayasa menggunakan taktik perang gerilya dan menyerang pos-pos strategis milik Belanda. Perlawanan Sultan Ageng Tirtayasa terhenti karena Belanda menggunakan politik adu domba. Belanda membujuk anak Sultan Ageng Tirtayasa yang bernama Sultan Haji untuk berperang melawan ayahnya. Belanda dan Sultan Haji akhirnya dapat mengalahkan Sultan Ageng Tirtayasa. Sehingga tahta kerajaan jatuh ke tangan Sultan Haji. Sultan Ageng Tirtayasa akhirnya dapat ditangkap pada tahun 1683. Beliau di penjara di Batavia dan meninggal di dalam penjara.

    Pelajari lebih lanjut:

    • Pahlawan Pergerakan Nasional https://brainly.co.id/tugas/1754128
    • 10 pahlawan yang berjuang sebelum tahun 1908 https://brainly.co.id/tugas/14397867
    • Perang Pangeran Diponegoro https://brainly.co.id/tugas/21438145

    Detail Jawaban

    Kelas: VIII

    Mapel: IPS

    Bab: Bab 4 - Perubahan Masyarakat Indonesia Pada Masa Penjajahan dan Tumbuhnya Semangat Kebangsaan

    Kode: 8.10.4

    #AyoBelajar

Pertanyaan Lainnya