Mengapa ki hadjar antusias dalam bidang jurnalistik?
IPS
fatkhiyatulKH961
Pertanyaan
Mengapa ki hadjar antusias dalam bidang jurnalistik?
1 Jawaban
-
1. Jawaban squishyannaputri
“Andai aku seorang Nederlander, tidaklah aku akan merayakan pesta kemerdekaan bangsaku di negeri yang rakyatnya tidak kita beri kemerdekaan. Sesuai dengan laku pikiranku itu maka sesungguhnya tidak saja tidak adil, namun tidak patut pula rakyat di negeri ini kita mintai bantuan uang guna membiayai pesta-pesta itu.” (Ki Hajar Dewantara)
Itulah sebait kalimat Ki Hajar Dewantara (KHD) yang ditulisnya dalam tulisan yang berjudul Als Ik Eens Nederlander Was(Seandainya Aku Seorang Belanda). Tulisan yang dimuat dalam surat kabar De Express milik sahabatnya, Douwes Dekker (D.D.), itu tajam mengkritik Pemerintah Belanda yang bermaksud merayakan seratus tahun bebasnya negeri Belanda dari penjajahan Prancis. Menurutnya sangat tidak layak jika penjajah berpesta di atas negeri jajahannya dengan menarik uang dari rakyat jajahannya untuk membiayai pesta perayaan mereka.
Sebagai akibat dari tulisannya itu, pemerintah kolonial Belanda melalui Gubernur Jenderal Idenburg menjatuhkan hukuman tanpa proses pengadilan kepada KHD. Sebuah hukuman buang. Bersama dengan dua sahabatnya, D.D dan Cipto Mangunkusumo, ia meminta diasingkan ke Negeri Belanda sejak Agustus 1913.
Masa pembuangan mengharuskan ia dan istrinya, Raden Ayu Sutartinah (kelak menjadi Nyi Hajar Dewantara) hidup seadanya. Dalam Rahardjo (2009: 16) ditulis bahwa bantuan biaya hidup dari pihak kolonial yang hanya untuk satu orang terpaksa dihemat untuk berdua. Keterbatasan ini membuat KHD harus bekerja sebagai jurnalis guru Taman Kanak-kanak guna menunjang kebutuhan hidup sekaligus menabung biaya pulang ke tanah air.